Sistem IPAL rumah sakit tipe C merupakan hal krusial yang dapat menunjang operasional rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit menghasilkan limbah medis dan non-medis yang sangat berpotensi mengandung polutan dan kontaminan yang dapat mencemari dan membahayakan lingkungan sekitar. Kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sistem pengolahan limbah ini.
Apa Itu IPAL?
Seperti namanya, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sistem pengolahan limbah. Pada fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, sistem IPAL dirancang secara spesifik untuk mengolah limbah medis dan non-medis dengan standar keselamatan dan lingkungan yang sangat ketat. Fungsi utama dari sistem IPAL rumah sakit adalah untuk mengolah limbah, mengurangi polutan dan kontaminan, serta mencegah pencemaran lingkungan sekitar.
Sistem IPAL rumah sakit dilengkapi dengan komponen-komponen tertentu yang efektif dalam membantu mencegah penyebaran penyakit. IPAL yang efektif dan efisien pada rumah sakit akan memastikan penghilangan kontaminan dan polutan yang aman dan juga pengurangan dampak buruk terhadap ekosistem sekitar. Fungsi utama IPAL pada intinya adalah memastikan bahwa limbah yang dibuang tidak berbahaya dan tidak mencemari ekosistem lokal.
Apa Itu Rumah Sakit Tipe C?
Rumah sakit terbagi menjadi 5 tipe yang berbeda, yaitu tipe A, tipe B, tipe C, tipe D, dan tipe E. Rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit yang menyediakan pelayanan medis dengan setidaknya 4 layanan spesialis dasar. 4 layanan spesialis dasar ini adalah layanan spesialis kandungan dan kebidanan, spesialis kesehatan anak, spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam.
Rumah sakit kelas C terdapat di setiap ibukota dan kabupaten. Rumah sakit kelas ini menampung pelayanan rujukan dari fasilitas kesehatan pertama, seperti puskesmas dan klinik kesehatan.
Sistem Pengawasan dan Pengendalian IPAL di Rumah Sakit
Sistem pengawasan dan pengendalian pada sistem IPAL di rumah sakit adalah hal yang sangat penting. Hal ini karena keduanya berfungsi untuk memastikan bahwa sistem IPAL pada rumah sakit beroperasi secara maksimal dan efisien. Pengawasan secara rutin termasuk evaluasi kondisi peralatan IPAL, pengawasan keefektifan proses pengolahan limbah, dan pemeriksaan kualitas air yang dikeluarkan.
Penggunaan sistem kontrol otomatis sangat membantu dalam menyesuaikan dan memantau proses pengolahan secara real time, serta memastikan bahwa proses pengolahan limbah dilakukan secara optimal sesuai dengan kebutuhan operasional rumah sakit dan variasi beban. Teknologi lain seperti sistem telemetri dan sensor juga memungkinkan monitoring yang terus menerus terhadap parameter kualitas air.
Misalnya, adanya kontaminan dan polutan tertentu, oksigen terlarut, konduktivitas, dan pH air. Sistem pengawasan dan pengendalian ini dapat memberikan laporan detail dan dokumentasi tentang proses dan hasil pengolahan limbah yang akan diminta oleh otoritas lingkungan melalui audit berkala. – IPAL rumah sakit tipe C.